Pelajaran Hidup Dari Datarang (Tombolo Pao)

Ini merupakan kisah dan pengamatan saya selama berada di sebuah kampung yang sangat jauh dari pusat kabupaten Gowa, bahkan bisa dibilang ujung Utara kabupaten Gowa. Saya bersama teman saya yang tergabung dalam IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) mengunjungi tempat ini untuk mengadakan MUSDA XXI (Musyawarah Daerah ke-21). Datarang merupakan sebuah lingkungan (perkampungan) yang terletak di Kelurahan Tamaona, Kecamatan Tombolo Pao, Gowa. 

Selama empat hari saya di sana, banyak sekali pelajaran hidup yang saya petik dari kehidupan warga Datarang. 
Pertama, kampung yang sangat bersih. Ini yang paling membuat saya salut dan kagum. Hampir di setiap rumah warga tidak ditemukan sampah, ada juga sih sampah, tapi kebanyakan sampai dedaunan yang biasanya langsung disapu. Ini membuktikan bahwa, tingkat peduli lingkungan warga di sana sangatlah tinggi sehingga mau merawat dan menjaga lingkungan mereka. Karena terlalu bersihnya itu, aku sempat bingung mau membuang ke mana bekas bungkus plastik yang aku beli di sebuah warung. 
Kedua adalah kerja keras. Mata pencaharian utama warga datarang bekerja pada sektor Pertanian dan perkebunan. Jadi mudah saja menemukan sayur di daerah ini. Bahkan pada saat makan, pasti selalu memakai sayur. Sayurnya pun menjadi penyuplai sayur di kabupaten Gowa. Hal ini tidak terlepas dari warganya yang senang bekerja. Beberapa saat setelah shalat Subuh, mereka mulai keluar rumah untuk meladang ataupun mengembala ternak. 

Ketiga, perempuan di sana rata-rata berhijab. Bahkan sejak balita sudah diajar untuk memakai hijab. Ini tentunya menjadi penanaman syariat Islam bagi warga di sana. Mereka juga adalah orang yang religius. Di balik kerja keras menghidupi keluarga, mereka juga tak lupa untuk shalat, dan ibadah yang lainnya.

Terakhir, dan yang paling saya suka dari mereka adalah mereka ramah dan murah senyum. Saat bertemu di jalan, mereka tak segan menyapa, memberi senyum bahkan menanyakan asal dari mana. Bukti lainnya yakni pada saat pawai Ta'aruf menyambut MUSDA XXI mereka semua keluar rumah, menyambut dan memberikan senyum hangat bagi kami. 


Comments

  1. Alhamdulillah ya, masih seperti yang dulu. Desaku yang ku cinta :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. di Bulan Juli yang lalu, saya ke sana kembali. Suasananya masih sangat nyaman, sejuk, jauh dari suara bising

      Delete
  2. Malino tombolo memang mengesankan. Desa yg sejuk alam dan warganya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kunci Jawaban OSk Kebumian 2016

Soal Sejarah Tentang Peradaban India bagian 1

Seven Days Queen, Drama yang Penuh Air Mata