3 Peradaban Tertua di Dunia

Sejarah peradaban manusia terbentang panjang sejak ribuan bahkan mungkin jutaan tahun yang lalu. Berikut ini adalah 3 peradaban tertua di dunia.

1. Mesopotamia
peradaban-mesopotamia-kuno
Peradaban Mesopotamia Kuno
Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris dimana kedua sungai tersebut bermuara di Teluk Persia. Mesopotamia terletak di Benua Asia, lebih di wilayah timur tengah dan wilayah sekarang dari peradaban Mesopotamia Kuno adalah Irak. Nama Mesopotamia sudah digunakan oleh para penulis Yunani dan Latin kuno, seperti Polybius (abad 2 SM) dan Strabo (60 SM-20 M). Namun berdasarkan temuan arkeologis dan studi sejarah Peradaban Mesopotamia Kuno bermula sejak abad 3500 BC hingga 2000 BC, bernama Mesopotamia konon secara etimologis berasal dari kata Mesos yang berarti tengah dan potamos berarti sungai. Keberadaan dari Sungai Eufrat (2.815 km) dan Tigris (2.045 km) adalah menopang utama bagi perkembangan peradapan Mesopotamia Kuno. Kawasan ini merupakan daerah pertanian yang sangat subur, membentang dari Laut Tengah sampai Teluk Persia. Daerah ini lebih dikenal dengan sebutan
“daerah subur bulan sabit” atau dalam bahasa inggris nya “the fertile crescent“, karena bentuk daerahnya menyerupai bulan sabit.
Sejarah Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumeria sekitar tahun 7000 SM. Bangsa Sumeria membangun beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dan lain-lain. Kehadiran seorang tokoh imperialistik dari bangsa lain yang juga mendiami kawasan Mesopotamia, bangsa Akkadia, dipimpin Sargon Agung, ternyata melakukan sebuah penaklukan politis, tapi bukan penaklukan kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumeria dan Akkad berakulturasi, sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad. Campur tangan bangsa Sumeria tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa Gutti, bangsa Sumerialah yg mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat berkuasa di “tanah antara dua sungai” itu.

2. Mesir Kuno
peradaban-mesir-kuno
Peradaban Mesir Kuno
Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika. Pada akhir masa Paleolitik, iklim Afrika Utara menjadi semakin panas dan kering. Akibatnya, penduduk di wilayah tersebut terpaksa berpusat di sepanjang sungai Nil. Sebelumnya, semenjak manusia pemburu-pengumpul mulai tinggal di wilayah tersebut pada akhir Pleistosen Tengah (sekitar 120 ribu tahun lalu), sungai Nil telah menjadi urat nadi kehidupan Mesir. Peradaban ini terpusat di sepanjang hilir sungai Nil. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM.
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain: teknik pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuan matematika; teknik pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama yang pernah diketahui; teknologi tembikar glasir bening dan kaca; seni dan arsitektur yang baru; sastra Mesir Kuno; dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui. Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.

3. India Kuno
peradaban-india-kuno
Peradaban India Kuno
India adalah negara yang memiliki sejarah peradaban tinggi. Para ahli sejarah memperkirakan peradaban Lembah Sungai Indus telah ada pada kurun waktu 2800-1800 SM. Peradaban di India ini dikenal sebagai peradaban Harappa karena penggalian pertamanya di kota Harappa. Arkeolog berkebangsaan Inggris bernama Sir John Hubert Marshall mengungkapkan adanya kota kuno Harappa dan Mohenjo-Daro pada abad ke 20. Para ahli meyakini bahwa pusat peradaban Mohenjo-Daro terletak di Lembah Indus, tepatnya di Provinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa di provinsi Punjabi, India.
Menurut ahli arkeologi zaman sekarang, di kota kuno Mohenjodaro (Pakistan) banyak ditemui kerangka-kerangka manusia yang berserakan, banyak petunjuk menandakan seolah mereka dilanda malapetaka yang sangat dahsyat secara tiba-tiba. Di kota itulah kisah epik peperangan Ramayana bersumber berdasarkan manuskrip-manuskrip yang ditemukan. Pada kerangka-kerangka itu terdapat sisa-sisa radioaktif yang tinggi. Begitu pula yang terjadi di kota kuno Kurusetra dan Harappa, kedua kota itu meninggalkan kesan radioaktif yang sama halnya terjadi seperti di Hiroshima dan Nagasaki.

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Jawaban OSk Kebumian 2016

Seven Days Queen, Drama yang Penuh Air Mata

Soal Sejarah Tentang Peradaban India bagian 1