Renungan pagi

Jika saat ini, detik ini,
nafas kita terhenti, detak jantung kita terhenti,
mata kita tertutup dan tubuh kita terbujur kaku.
Apakah yang harus kita lakukan? Meminta Dia
untuk mengembalikan semuanya? Meminta kpd
Allah untuk menghidupkan kita kembali?
Renungkanlah...
 


Nikmat yang Allah berikan apa masih belum
cukup?
Nikmat yang Allah berikan apa masih kurang
untuk kita?
Berkali kali keluhan keluar dari mulut kita, namun
jarang sekali ucapan syukur yang keluar dari
mulut kita.
 

Satu tarikan nafas, satu hembusan nafas, apakah
Allah meminta kita untuk membayarnya?
Satu kedipan kelopak mata, apakah Allah
meminta kita untuk membayarnya?
Satu suara detak jantung kita, apakah Allah
meminta kita untuk membayarnya?
Belum cukupkah semua itu ?
 

Sampai kapan kita kufur terhadap nikmat Allah? .
Allah turunkan hujan, kita selalu mengeluh.
Allah takdirkan panas, kitapun selalu mengeluh.
Allah beri kita sakit, kita selalu mengeluh.
Allah beri kita sehat, kita selalu kufur nikmat.
Allah beri kita sedih, kita selalu mengeluh.
Allah beri kita bahagia, kita selalu lupa bersyukur.
 

Hawa nafsu selalu menguasai kita. Disaat
kebutuhan kita sudah tercukupi, kita selalu
merasa bahwa ada yang kurang, kita selalu
meminta lebih.
Cobalah untuk berusaha melihat ke bawah. Masih
banyak saudara kita yang hidupnya kekurangan
dan hidup tanpa orangtua.
 

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan?" (QS. Ar Rahman: 13)
Bacalah ayat tersebut. Resapilah maknanya. 31
ayat yang sama diulang ulang. Masha Allah.
 

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah,
niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. An-Nahl
ayat 18]
 

Yaa Allah, Tidak ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau,
sesungguhnya kami termasuk orang-orang yang
sudah mendzalimi diri kami sendiri...

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Jawaban OSk Kebumian 2016

Seven Days Queen, Drama yang Penuh Air Mata

Soal Sejarah Tentang Peradaban India bagian 1