Hati-hati Menyebarkan Broadcast Berupa Audio Mengenai Bulan Safar
Tadi malam saat
membuka Whatsapp, beberapa grup chat saya tampil sebuah audio yang dikirim
salah satu anggota dari grup tersebut. saya bandingkan Audio tersebut dari satu
grup dengan grup yang lain, ternyata pesan yang disampaikan sama, yakni anjuran
mengingatkan datangnya bulan Safar dengan pembicaranya adalah seorang wanita
yang tak disebutkan namanya. Pesan Audio tersebut berbunyi sebagai berikut:
Assalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokatu, sekilas informasi seputar islami. Selepas adzan
magrib hari ini akan datang satu safar, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa
yang memberitahukan berita satu safar kepada yang lain, maka haram api neraka
baginya.” Dan tolong baca sebentar saja, kita berdzikir sebentar mengingat
Allah SWT. Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Walahuakbar walahaula
walakuata illa billahil ‘aliul adzim. Ingat sebarkan! Anda akan membuat
beribu-ribu manusia berdzikir kepada Allah SWT, Insyaa Allah, Aamiin, Aamiin,
Aamiin Yaa Robbal ‘alamin. Maaf, jangan putus di tangan anda, tak sampai satu menit pun Allah
Maha Besar, Terima kasih, Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatu.
Entah bagaimana
orang yang menyebarluaskan pesan audio tersebut berpikir untuk mengirimnya ke
berbagai grup atau pesan pribadi. Padahal pesan tersebut sudah jelas mengatakan
bahwa Selepas adzan magrib hari ini akan datang satu safar, padahal kita
ketahui bersama bahwa sekarang adalah bulan Dzulqaidah dan untuk bulan safar
masih ada 2 bulan di antaranya, yakni Dzulhijjah dan Muharram. Jadi, sangat
aneh jika menyebarkan pesan yang sama sekali tidak ada hubungannya sekarang.
Siapa yang
menyebarkan pertama kali, itu adalah hal yang tidak diketahui. Namun, pastinya
penyebab pesan ini bisa tersebar dengan sangat luas yang perlu diketahui. Apa
mungkin orang-orang yang menyebarkannya tidak mendengarkannya dengan seksama
dan hanya mencerna sebagian dari isinya sehingga mau mem-forward pesan tersebut
ke teman ataupun grup chat.
Hal aneh yang
juga patut diketahui adalah hadist tersebut. Saya sering sekali membaca pesan
siaran yang mengingatkan akan suatu tanggal atau meningatkan datangnya suatu
kejadian dengan model hadist seperti di atas, tetapi hanya bulannya atau
kejadiannya saja yang berbeda. Coba kita membaca pesan siaran lama mengenai
malam nifsu Sya’ban. Hadistnya sangat mirip dengan yang di atas, hanya bulannya
yang berbeda. perlu kita ketahui pula bahwa hadist tersebut palsu sebagaimana
yang dijelaskan Asy-Syaukani di Al-Fawaid Al Majmu’ah, Hlm.215
Coba kita
pikirkan, apa hanya dengan menyebarluaskan pesan tersebut kita akan terbebas
dari api neraka? Segampang itukah, hanya bermodalkan Gadget dan kuota dan
menyebarkan secara luas dengan iming-iming pesan tersebut. Untuk berdzikir pun
tak harus menunggu datangnya bulan tertentu, kita dianjurkan untuk senantiasa
berdzikir kapan pun dan dimana pun kita berada. Manusia sejatinya adalah
makhluk yang tak berdaya tanpa pertolongan Allah SWT, untuk itu Dzikir menjadi
menjadi media untuk kita mengingat keagungan dan kebesaran Allah SWT. Ingatlah
firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 103 yang artinya, “Maka apabila kamu
telah menyelesaikan Shalat(mu) , ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu
duduk, dan di waktu berbaring…”
Jadi, intinya
berhati-hatilah dalam menyebarluaskan pesan. Cerna atau telaah baik-baik pesan
tersebut, hanya hanya mendengarnya tanpa mengkajinya lalu menyebarkannya,
apalagi kalau pesan tersebut berdusta dengan mengatakan hadist tersebut
perkataan Rasulullah. Dalam sebuah Hadist dari Mughirah Radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata: “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam:
Sesungguhnya berdusta atas (nama)ku tidaklah sama seperti berdusta atas nama
orang lain. Barangsiapa berdusta atas (nama)ku dengan sengaja, maka hendklah ia
mengambil tempat duduknya dari Neraka.“ (HR. AL-Bukhari (no.1291) dan
Muslim (1/10).
Untuk download audionya klik di sini
waduh bahaya juga ya
ReplyDeleteTulisannya sangat menginspirasi untuk penulisan tema khutbah jumat bulan safar
ReplyDelete