Hidup Hanya Sekali, Berikanlah yang Terbaik
“Hidup perlu perubahan kawan! Tanpa
perubahan hidup akan stagnan dan perlahan-lahan mundur, sehingga akan terlumat
oleh zaman. Anda memang harus berubah dan mengikuti perubahan. Sebab, perubahan
inilah yang menjadi tolok ukur Perkembangan.”
Itulah
peragraf yang aku kutip dalam buku Dahsyatnya Energi Kegagalan karya Hanu
Lingga. Buku ini adalah salah satu buku favorit yang pernah aku baca. Isinya,
beragam motivasi dari para motivator. Maaf bukannya promo buku, tapi serius
kalian harus baca buku ini. Setelah membacanya Insya Allah ada energi positif yang masuk dalam dirimu.
Postinganku,
kali ini hanya untuk berbagi inspirasi. Perkenalkan, nama saya Muh Reza
Zaputra. Aku adalah seorang siswa dari SMA Negeri 1 bajeng yang sekarang
berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Gowa.sekarang lagi menjalani semester akhir.
Pada postingan sebelumnya, aku pernah bercerita mengenai keadaan di semester
akhir. Pokoknya penuh dengan tantangan. Tapi, kalau kita mau berusaha, tantangan
itu pasti bias ditaklukkan.
Selama
di SMA, aku adalah orang yang cukup dikenal di sekolahku. Kebanyakan dari
mereka adalah teman-teman seakangkatan denganku. Sisanya adalah adik kelas yang
satu kampong denganku, ataupun satu organisasi denganku. Selama di SMA pula, aku
jarang tinggal berorganisasi. Itu dikarenakan perasaan capek dan letih setelah
belajar selama 6 Jam. Terlebih lagi kalau full
time pasti kurang waktu untuk beristirahat.
Rabu,
entah mengapa kalau menyebut hari ini aku selalu terngiang-ngiang dengan
hal-hal yang berbau mengasyikan. Mulai dari pelajaran di hari rabu yang
menantang ataupun jadwal membersihkan kelas. Semua itu aku dapatkan di hari
rabu. Itulah mengapa hari rabu menjadi hari favoritmu, mungkin hari favorit
kalian semua juga.
Oh
iyah, selamat kepada seluruh teman-temanku sekalian yang bisa mendaftar SNMPTN.
Alhamdulillah, atas berkah Allah aku juga lulus. Kalian mau daftar di Jurusan
apa? Kalau kalian bertanya mengenai jurusan yang akan aku ambil di SNMPTN
nanti, maka jawabannya adalah Geofisika, Statistika dan matematika murni.
Banyak loh temanku yang nyinyir mengenai pilihan jurusanku ini, tapi jujur yah,
aku ini bukan lagi sosok anak polos yang bisa dibumbuhi dengan ucapan manis
untuk masuk ke jurusan yang bukan minatku.
Kalian
mungkin bertanya lagi, mengapa memprioritaskan jurusan Geofisika. Kalian
mungkin sudah tahu, kalau aku pernah ikut Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) di
tahun 2015 dan 2016. Alhamdulillah, tidak lolos ke babak Olimpiade Sains
Provinsi. Aku telah menyinggung sebelumnya, kalau aku itu ingin mengulang
kembali masa dimana belajar mengenai bumi dan dinamikanya. Sebagai makhluk bumi
yang cinta dan syang bumi memang harus mempelajari bumi. Mungkin itu sebagi
bukti kesyukuran kita terhadap Sang Pencipta Yang Maha Agung.
Apa
pun pekerjaan yang kita lakoni sekarang, jangan sekali-kali kita melupakan
perubahan. Berubahlah selalu. Tidak perlu loyo ketika dirundung kegagalan.
Bangkit dan bangkitlah selalu! Ikutilah perkembangan zaman. Jangan pernah puas
dengan apa yang sudah kita miliki, tetapi jangan lupa bersyukur atas apa yang
sudah kita punya.
Aku
adalah orang yang tidak terlalu suka pamer, apa lagi ngobral sana, ngobral sini
pasal jurusan yang akan diambil di SNMPTN. Bahkan nih, teman kelasku saja
banyak yang tidak tahu jurusan apa yang akan aku ambil di SNMPTN. Menurutku,
pemilihan jurusan tersebut sudah sangat aku pikirkan dengan sangat matang.
Melalui berbagai dinamika yang aku rasakan, mulai dari ditolak mentah-mentah
kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) padahal nih aku tuh mau sekali kuliah
di luar Sulawesi, apalagi di Jawa. Aku juga ingin merasakan luasnya negaraku
ini, dan berbagi cerita dengan mahasiswa dari daerah lain. Kedua, batal
mendaftar di Politeknik Kimia Analisi Bogor. Ini juga dampak dari aku tidak diperbolehkan
kuliah di luar Sulawesi. Padahal, kalau kimia tuh aku suka banget. Nah, yang
terakhir mau kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Penyuluhan Pertanian. Sekolah tinggi
ini ada di daerahku, bahkan dekat dengan sedikit dekat dengan rumahku, tapi
sayang sekolah tersebut memakai sistem asrama. Jadi, batal deh mau kuliah di
sana.
Setelah
memikirkan matang, akhirnya aku putuskan untuk kulaih saja di Universitas
Hasanuddin yang merupakan Universitas terbaik se-Indonesia Timur. Menjadi MABA
UNHAS yang baru adalah impian. Aku bukan hanya bersaing dengan teman kelasku
ataupu teman sekolahku, tapi bersaing dengan seluruh siswa di Indonesia.
Bahkan, pernah melihat artikel kalau kuota jurusan geofisika UNHAS untuk SNMPTN
hanya 21 orang. Wah, terbayang tidak bangaimana persaingannya?
Bagi
saya dalam memilih jurusan di SNMPTN adalah, memilih jurusan sesuai dengan minat kalian. Bukan
karena paksaan orang tua dan bujukan manja teman kalian. Yang mau kuliah kan
kalian, dan yang mau merasakan keluar masuk kampus kan kalian, jadi pilihan ada
di tangan kalian. Orang tua dan teman hanya bisa menyarankan ataupun
memotivasi. Tidak akan ada penyesalan di awal. Jadi jangan sampai ada yang
pilih jurusan yahh!!
Sejak
kecil, aku adalah kebanggaan keluarga, bahkan keluarga besarku. Di saat
berkunjung ke rumah mereka. Mereka selalu bertanya kepada, “Kalau besar mau
jadi apa?”. Pertanyaan tersebut masih saja aku ingat. Dengan muka polos dan tak
tahu apa-apa aku jawab saja menjadi seorang guru. pernah juga menjawab ingin
menjadi Menteri Perikanan dan kelautan. Hahaha :D nanti kejadian loh, siapa
tahu saingan sama ibu Susi.
Kita
harus selalu yakin, bahwa harapan yang kita panjatkan pasti akan terkabul.
Tugas kita hanya berjuang mati-matian untuk mendapatkan harapan itu. Yang
dibutuhkan adalah kecerdasan dan kesabaran untuk menghadapi rintangan yang
dihadapi. Tunjukkan, bahwa mimpi-mimpi yang indah yang kalian tulis pasti bias
terwujud dengan do’a dan usaha yang keras. Jangan tunggu termotivasi untuk
bergerak, karena sebenarnya dalam diri kita ada sosok motivasi yang besar,
yakni hati. Yah, motivator terbesar adalah diri kita sendiri. Buat apa Mario
Teguh memotivasi kita kalau diri kita ini belum siap menerima itu semua. Maka
dari itu, diri kita sendirilah yang menggerakkan kita untuk maju, tidak stagnan
ataupun mundur.
Ingat,
hidup hanya sekali. Apa yang sudah kita berikan kepada orang-orang yang kita
cintai. Perubahan apa yang terjadi antara hari kemarin, hari ini dan hari esok.
Semua itu harus kita pahami dalam fase untuk berbaur dengan zaman yang kian
canggih ini. Kebahagian apa yang sudah kita berikan kepada kedua orang tua kita
yang rela banting tulang, dan keringatnya menjadi sebutir nasi yang lezat.
Sekali lagi, apakah kita hanya diam berpangku tangan melihat orang-orang
bergerak dinamis sementara kita masih seperti hari kemarin yang itu-itu saja
tidak ada perubahan.
Terimkasih informasinya,di jamin ampuh tidak ni cara nyontek nya ? Hehehe
ReplyDeletekunjungi blog saya, komentar Anda 100000% pasti kami respon