3 Budaya Buruk di Kalangan Pelajar
Assalamu'alaykum sahabat....
Kali ini kita akan membahas budaya buruk di kalangan pelajar. Tak bisa dipungkiri, pelajar sebagai orang terpelajar harusnya dapat menentukan baik atau buruknya suatu perkara, termasuk budaya. Budaya adalah hasil kerja manusia yang diwariskan secara turun temurun oleh para leluhur kita. Budaya berasal dari bahasa Buddhiyah yang berarti budi atau akal manusia. Jadi, budaya adalah hasil pemikiran manusia. Budaya diwariskan secara langsung yaitu dengan mempelajarinya langsung karena dapat terbentuk secara fisik, misalnya budaya gotong royong, budaya disiplin, dll. Budaya juga bisa berupa tak langsung bila diwariskan dari mulut ke mulut, misalnya legenda dan mitos.
Kali ini kita akan membahas budaya buruk di kalangan pelajar. Tak bisa dipungkiri, pelajar sebagai orang terpelajar harusnya dapat menentukan baik atau buruknya suatu perkara, termasuk budaya. Budaya adalah hasil kerja manusia yang diwariskan secara turun temurun oleh para leluhur kita. Budaya berasal dari bahasa Buddhiyah yang berarti budi atau akal manusia. Jadi, budaya adalah hasil pemikiran manusia. Budaya diwariskan secara langsung yaitu dengan mempelajarinya langsung karena dapat terbentuk secara fisik, misalnya budaya gotong royong, budaya disiplin, dll. Budaya juga bisa berupa tak langsung bila diwariskan dari mulut ke mulut, misalnya legenda dan mitos.
Pelajar sebagai generasi harapan bangsa hendaknya menjadi pelopor insan cendekia dan penerus perjuangan untuk mencapai tujuan bersama seperti yang tertuan dalam UUD 1945 Alinea 4. Salah satu tugas dari pelajar adalah mempertahankan kebudayaan agar tetap utuh dan tak pudar dimakan zaman. Namun, karena dunia yang terperangkap globalisasi, ada saha sebagian pelajar yang tak acuh dengan adanya budaya. Bahkan memunculkan budaya baru yang sangat menyimpang dari kaidah sosial. Budaya tersebut adalah
1. Menyontek
Menyontek sangat identik dengan pelajar dan sekolah apalagi saat ujian dan ulangan. Tak jarang dari kita, karena terlalu kepepet ingin menyelesaikan soal padahal tak mengetahui jawabannya. Dari sebuah penelitian di Amerika, 80 persen siswa rangking satu pernah menyontek. Hal tersebut membuat kita miris. Semula sekolah dijadikan sebagai tempat pembinaan karakter siswa malah menjadi ladang pembobrokan karakter tunas bangsa. Bahkan, tak jarang ada guru yang melakukan pembiaran terhadap praktek buruk tersebut. Sering kejadian, seorang siswa yang menyontek mendapat nilai tinggi dari yang dicontekinya. Artinya, itu amat merugikan kepada orang yang memberi contekan. Intinya, orang yang mwnyontek adalah orang yang kurang percaya diri dengan hasil pekerjaan sendiri dan mengandalkan kemampuan orang lain hingga mempertaruhka kejuhurannya. Padahal Rasulullah telah memperingatkan kita untuk berbuat jujur yakni dalam hadist, “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati- hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta. ” (HR. Muslim no. 2607).
Menyontek sangat identik dengan pelajar dan sekolah apalagi saat ujian dan ulangan. Tak jarang dari kita, karena terlalu kepepet ingin menyelesaikan soal padahal tak mengetahui jawabannya. Dari sebuah penelitian di Amerika, 80 persen siswa rangking satu pernah menyontek. Hal tersebut membuat kita miris. Semula sekolah dijadikan sebagai tempat pembinaan karakter siswa malah menjadi ladang pembobrokan karakter tunas bangsa. Bahkan, tak jarang ada guru yang melakukan pembiaran terhadap praktek buruk tersebut. Sering kejadian, seorang siswa yang menyontek mendapat nilai tinggi dari yang dicontekinya. Artinya, itu amat merugikan kepada orang yang memberi contekan. Intinya, orang yang mwnyontek adalah orang yang kurang percaya diri dengan hasil pekerjaan sendiri dan mengandalkan kemampuan orang lain hingga mempertaruhka kejuhurannya. Padahal Rasulullah telah memperingatkan kita untuk berbuat jujur yakni dalam hadist, “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati- hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta. ” (HR. Muslim no. 2607).
2. Bolos sekolah
Ini juga termasuk budaya buruk di kalangan pelajar. Tak hanya pelajar pria, bahkan sudah merambah ke pelajar wanita. Penyebabnya adalah kejenuhan akan belajar karena biasanya dalam sehari harus belajar 3-5 mata pelajaran yang berbeda. Selain itu, masalah yang dibawa dari rumah turut membuat pelajar ingin membolos. Biasanya pula, pelajar bolos karena ingin bertemu seseorang diluar kelas, bisa jadi teman dekat atau pacar. Hal tersebut amat berbahaya bagi pelajar. Apalagi sekarang rutin dilakukan razia pelajar yang membolos pada saat jam sekolah. Hal itu merupakan tanggungjawab pihak sekolah. Janygan sampai hanya karena keseringan bolos, seseorang bisa ketinggalan pelajaran.
Ini juga termasuk budaya buruk di kalangan pelajar. Tak hanya pelajar pria, bahkan sudah merambah ke pelajar wanita. Penyebabnya adalah kejenuhan akan belajar karena biasanya dalam sehari harus belajar 3-5 mata pelajaran yang berbeda. Selain itu, masalah yang dibawa dari rumah turut membuat pelajar ingin membolos. Biasanya pula, pelajar bolos karena ingin bertemu seseorang diluar kelas, bisa jadi teman dekat atau pacar. Hal tersebut amat berbahaya bagi pelajar. Apalagi sekarang rutin dilakukan razia pelajar yang membolos pada saat jam sekolah. Hal itu merupakan tanggungjawab pihak sekolah. Janygan sampai hanya karena keseringan bolos, seseorang bisa ketinggalan pelajaran.
3. Tawuran
Tawuran merupakan budaya yang juga sangat identik dengan pelajar. tawuran berupa saling bebntrok, memukul baik pelajar dengan pelajar, warga suatu desa dengan desa lain, bahkan pelajar dengan warga sekitar lingkungan sekolah. Penyebab utama tawuran adalah bisa jadi bermula karena saling ejek antara 2 individu yang berujung saling tawuran.
haha jadi inget masa sklh dlu
ReplyDeletewah itu yg nomer 3, paling bahaya itu gan
ReplyDeleteno2 :v
ReplyDeleteyang menurut ane paling ga berguna ya nomor 3 gan
ReplyDeletewah bahaya ya gan thanks infonya :v ketapang-cyber.tk
ReplyDeletemencontek bukan budaya buruk gan ..
ReplyDeleteitu ajang kreatifitas ..
eheheheh
Udah biasa gan 3 hal diatas.
ReplyDeleteBetul tuh gan
ReplyDeleteane setuju dengan artikel ini. tambahan maka dari itu para orang tua juga harus mendidik anak mereka dengan baik supaya mereka bisa merasa terawasi baik itu di lingkungan sekolah maupun dirumah
ReplyDeleteWaduhh, pas pertama baca artikel ini, ane kira TS lagi nyindir ane :3 Padahal gakenal :3 Ehh, tapi 3 hal diatas ada di ane semua :3
ReplyDeletewahahaha... emang remaja nakal bangets sekarang
ReplyDeletetawuran sih jangan heran gan...Di indonesia masyarakatnya senang dengan yang namanya kekerasan
ReplyDeleteYang penting-kite-kite jangan ikutan yee
ReplyDeleteGw kadang mikir orang ngelakuin hal kaya gitu buat apa? Sampai ada yg bilang mumpung masih muda abis abisin masa muda dgn have fun, ya mungkin have fun tapi nanti setelah lulus apa yg akan dia dapatkan? Ironi pelajar indonesia
ReplyDeletePerlu perbaikan menyeluruh agar budaya buruk tersebut hilang/berkurang. Miris bacanya.
ReplyDeleteItulah indonesia
ReplyDeletePelajar itu harus terpelajar
ReplyDeleteHahaha... betul banget
ReplyDelete