Puisi Akhir Sebuah Cerita
Laksamana Raja di laut
Jatuh cinta pada pandangan pertama
Bunga dahlia tertanami jua dalam hati
Terkesima pada seorang Zubaedah
Debu-debu jalanan bertebaranlah
Bersama jutaan fatwa pujangga
Untuk bungamu yang menawan
Karena aku kecanduan kamu
Gejolak asmara seakan membara
Melihat wahai gulali dunia
Tapi apa dayaku, dia punya cinta segitiga
Ku tetap tabah akan ini
Ya Ilahi
Ya Magnoon
Ya Habibi Ya Nuril Ain
Oh Sahiba, engkau laksana bulan purnama
Tarian Zakia jadi pelipur lara
Tapi mengapa kisah cintaku bagai Qais & Laila
Pantaskah diriku masih punya cinta?
Ghibah bertebaran sudah
Terurai air mata cinta
Citra cinta hanyut dalam kelabu
Tapi ku sadar ku tercipta dari seteter air hina
Biarlah menjadi akhir sebuah cerita
Kan ku kejar surga di bawah telapak kaki ibu
Jatuh cinta pada pandangan pertama
Bunga dahlia tertanami jua dalam hati
Terkesima pada seorang Zubaedah
Debu-debu jalanan bertebaranlah
Bersama jutaan fatwa pujangga
Untuk bungamu yang menawan
Karena aku kecanduan kamu
Gejolak asmara seakan membara
Melihat wahai gulali dunia
Tapi apa dayaku, dia punya cinta segitiga
Ku tetap tabah akan ini
Ya Ilahi
Ya Magnoon
Ya Habibi Ya Nuril Ain
Oh Sahiba, engkau laksana bulan purnama
Tarian Zakia jadi pelipur lara
Tapi mengapa kisah cintaku bagai Qais & Laila
Pantaskah diriku masih punya cinta?
Ghibah bertebaran sudah
Terurai air mata cinta
Citra cinta hanyut dalam kelabu
Tapi ku sadar ku tercipta dari seteter air hina
Biarlah menjadi akhir sebuah cerita
Kan ku kejar surga di bawah telapak kaki ibu
Comments
Post a Comment